Friday, March 20, 2015

Aphid

0 comments
Kutu daun adalah masalah besar di sektor hortikultura. Melalui kemampuan reproduksi mereka yang luar biasa, kutu daun dapat menyebabkan kerusakan parah pada beberapa tanaman. Resistensi terhadap pestisida yang dimiliki kutu juga semakin lama semakin meningkat. Kutu daun yang menjadi hama penting di rumah kaca dan pada lahan adalah: Aphis gossypii pada tanaman kapas, pada tanaman kentang ada Aulacorthum solani, kutu kentang Macrosiphum euphorbiae, kutu Myzus persicae var. persicae pada tanaman persik dan kutu tembakau Myzus persicae var. nicotianae.

Biologi
Kutu daun merupakan jenis serangga yang mampu bereproduksi secara cepat dan proses kelahirannya vivipar. Kutu daun muda yang lahir dan segera mulai makan pada getah tanaman. Mereka tumbuh dengan cepat dan berganti kulit sebanyak  empat kali ( 4 instar ) sebelum mereka menjadi dewasa.
Bercak putih yang dihasilkan oleh kutu memperlihatkan keberadaan dari kutu. Kutu daun bersayap berkembang dengan kepadatan tinggi, memungkinkan penyebaran cepat melalui kaca dari hot spot area.

Gejala Kerusakan

Nimfa dan dewasa memakan getah tanaman. Hal ini menghentikan pertumbuhan, menyebabkan daun melengkung. Kadang-kadang bintik-bintik kuning muncul. Kutu daun mengeluarkan embun madu atau embun jelaga. Embun jelaga dapat berkembang dan ditumbuhi jamur sehingga mengotori tanaman. Fotosintesis berkurang, dan akibatnya pertumbuhan dan produksi menurun.

Sunday, March 1, 2015

Transport Air Dalam Tubuh Tanaman

0 comments
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tumbuhan akan terus berusaha untuk selalu tumbuh dan berkembang demi kelestarian hidupnya. Pertumbuhan tanaman selalu melakukan metabolisme untuk membuat makanan dan menyimpannya dalam bentuk cadangan makanan. Tanaman dalam membuat makanannya sendiri atau fotosintesis memerlukan cahay sebagai penyuplai energi, karbon dioksida sebagai bahan utama fotosintesis, begitu juga dengan air yang diserap bersamaan dengan unsur hara. Air diperoleh oleh tanaman dari dalam tanah melalui akar baik secara mass flow, difusi ataupun intersepsi akar.
Tanaman membutuhkan lingkungan yang sesuai agar bisa tumbuh. Lingkungan disekitar akan mempengaruhi metabolisme tanaman yang secara tidak lansung juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang cocok dengan lingkungannya akan tumbuh dengan sehat sedangkan tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak sesuai maka pertumbuhannya akan terhambat.
Metabolisme dalam tubuh tanaman terjadi sejak tanaman tersebut masih berupa kecambah hingga tanaman berhenti tumbuh atau mati. Proses metabolism yang paling penting bagi tanaman adalah proses fotosintesis, karena proses ini yang menjadikan tanaman bisa hidup. Proses ini juga yang menjadikan tanaman menjadi produsen dalam rantai makanan karena kemampuannya dalam mengubah bahan – bahan kimia dalam tanah atau di udara menjadi bahan makanan.
Proses fotosintesis ini tidak terlepas dari air yang menjadi bahan utama selain karbon dioksida. Air yang diserap oleh akar tanaman membutuhkan suatu proses dimana air itu bisa sampai ke daun yang menjadi tempat fotosintesis. Proses tersebut disebut transport air. Pengangkutan air bukan hanya dari akar ke daun melainkan mengangkut hasil dari proses fotosintesis yang ada di daun ke seluruh tubuh tanaman.
Hasil dari fotosintesis yang diangkut melalui jaringan pengangkut akan ditempatkan pada bagian tanaman yang muda. Sel tanaman muda akan mudah membelah dan membuat tanaman akan bertambah tingginya. Pertambahan tinggi inilah yang akan membuat tanaman bisa mendapat sina matahari untuk melakukan fotosintesis yang secara bersamaan transport air akan terus berlangsung.
Setiap tanaman pasti memiliki pembuluh angkut didalam tubuhnya meskipun bentuk dan letaknya berbeda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Namun meskipun berbeda bentuk dan letaknya, pembuluh angkut tetap berfungsi sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis.

1.2  Tujuan
Untuk mempelajari peristiwa transport air pada batang tanaman

PENGARUH KUALITAS CAHAYA TERHADAP KECEPATAN FOTOSINTESIS

0 comments
I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Tanaman merupakan mahluk hidup yang sangat penting keberadaannya di bumi. Bukan hanya manusia yang membutuhkan tanaman tetapi juga seluruh mahluk hidup lain. Peranan tumbuhan besar sekali bagi keberadaan mahluk hidup lainbaik yang secara langsung dan tidak langsung. Yang secara langsung dapat dirasakan adalah seperti untuk kebutuhan makan, tempat tinggal, bahan untuk sandang dan lain sebagainya, sedangkan yang tidak dirasakan dan tidak banyak diketahui oleh manusia adalah hasil dari metabolism yang berupa oksigen. Oksigen digunakan oleh sebagian besar mahluk hidup untuk bernafas. Tanaman mengambil CO2 dari udara dan air dari dalam tanah kemudian dibantu dengan adanya sinar matahari untuk melakukan fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
Fotosintesis tanaman memberikan manfaat bukan hanya bagi tanaman itu sendiri untuk bisa tumbuh dan berkembang tetapi juga dimanfaatkan oleh tanaman berupa buah, umbi dan bagian lain dari tanaman yang bisa digunakan bagi keseharian manusia untuk kebutuhan pangan, sandang atau sebagai souvenir. Namun tidak sedikit juga yang memakai tanaman sebagai hiasan di berbagai tempat baik di rumah, kantor, atau taman. Melihat dari kenyataan di atas fotosintesis tanaman menjadi sumber kehidupan yang sangat vital bagi seluruh mahluk hidup. Keberadaan tanaman di bumi ini menjadi sentral keberadaannya.
Dalam melakukan fotosintesis banyak sekali faktor yang berpengaruh bagi tanaman seperti konsentrasi CO2, unsur hara, air dan intensitas cahaya. CO2, unsur hara dan air diperlukan oleh tanaman sebagai bahan untuk melakukan fotosintesis, sedangkan energimya didapat dari sinar matahari yang diubah menjadi energy kimia sehingga bisa dipakai oleh tanaman. Namun tidak semua cahaya bisa dipakai oleh tanaman melainkan hanya cahaya dengan penjang gelombang tertentu yang bisa digunakan untuk memecah molekul – molekul air dalam proses fotosintesis.
Segala unsur – unsur yang digunakan oleh tanaman untuk melakukan proses fotosintesis saling berkaitan antara unsur satu dengan unsur lainnya. Jika satu unsur hilang dalam proses itu maka fotosintesis bisa terhambat atau bahkan tidak berjalan. Tanaman butuh sekali melakukan fotosintesis untuk dapat hidup dan tumbuh serta berkembang. Cahaya matahari menjadi pembatas bagi kecepatan tanaman untuk melakukan fotosintesis karena cahaya adalah sumber energi yang digunakan untuk bisa menggerakkan metabolisme fotosintesis dengan cara melepaskan atau memecah molekul – molekul air.

1.2        Tujuan
Mengetahui pengaruh kualitas cahaya terhadap kecepatan fotosintesis tanaman dengan indikator produksi oksigen tiap satuan waktu.

FUNGSI CAHAYA DAN PIGMEN DALAM FOTOSINTESIS

0 comments
I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Tumbuhan memiliki kontribusi yang sangat besar di bumi ini. Kemampuan berfotosintesis yang dimiliki oleh tumbuhan sangat bermanfaat bagi seluruh mahluk hidup lain baik dari hasil fotosintesis yang berupa kabohidrat maupun oksigennya. Hamper seluruh mahluk hidup butuh oksigen untuk bernafas baik dari mahluk hidup yang berukuran mikroskopis maupun yang bukan mikroskopis meskipun ada sebagian kecil jasad renik yang tidak butuh oksigen untuk bisa hidup atau bisa disebut anaerob.
Kebutuhan manusia juga tidak bisa lepas dari tumbuhan sebagai sumbernya. Hasil asimilasi tumbuhan yang berupa karbohidrat yang disimpan dalam bentuk cadangan makanan baik berbentuk buah, umbi dan lain sebagainya dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan makanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Namun tidak hanya sebagai bahan makanan, bagian lain dari tumbuhan seperti batang, akar, daun maupun bunganya sebagai peralatan baik perlatan rumah, kantor maupun sekolah atau instansi lain serta digunakan sebagai souvenir atau semacamnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari – hari.
Kemampuan tanaman untuk melakukan proses fotosintesis tidak lain karena adanya pigmen yang dimiliki oleh tanaman yang mempunyai kemampuan untuk menangkap cahaya matahari yang selanjutnya digunakan sebagai energy bagi proses fotosintesisnya. Kemampuan tanaman untuk bisa menangkap cahaya tergantung pada pigmen klorofil yang dimilikinya.
Pigmen klorofil memiliki pengaruh bagi berlangsungnya proses fotosintesis dimana klorofil tumbuhan berpengaruh nyata. Pigmen klorofil pada tumbuhan memiliki konsentrasi yang berbeda bergantung pada jenis tumbuhannya. Klorofil pada tanaman terdapat pada bagian tanaman yang berwarna hijau maka dari itu pigmen klorofil juga disebut sebagai zat hijau daun.
Semua tumbuhan yang berwarna hijau pasti memiliki klorofil namun klorofil tidak selalu berwarna hijau karena ada sebagian tumbuhan yang memiliki warna pada sebagian atau seluruh daunnya yang berwarna selain warna hijau semisal merah, putih, kuning atau lain sebagainya. Namun warna pada daun tersebut tetaplah klorofil namun dengan konsentrasi yang berbeda. Kemampuannya dalam menangkap cahaya matahari pastinya akan berbeda dengan tumbuhan yang memiliki daun yang berwarna hijau. Namun kebanyakan tumbuhan yang memiliki warna daun bukanlah tumbuhan pangan namun merupakan tumbuhan yang digunakan sebagai hiasan.

1.2        Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengaruh kehadiran cahaya dalam proses fotosintesis.
2.      Untuk melihat macam pigmen yang terdapat di dalam daun serta mempelajari sifat-sifatnya.

Repirasi

0 comments
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Proses hidup mahluk hidup semuanya bergantung pada tumbuhan sebagai produsen pada rantai makanan karena tumbuhan memiliki klorofil yang memungkinkan tumbuhan untuk membuat makanannya sendiri dengan cara menyerap nutrisi dari udara dan tanah serta mendapat energi dari sinar matahari dengan menangkapnya melalui klorofil. Hampir seluruh bagian dari tanaman dapat digunakan sebagai sesuatu yang memiliki manfaat baik akar, batang, daun, bunga, maupun buahnya. Semua bagian tumbuhan yang dapat digunakan berasal dari suatu proses metabolisme tanaman untuk membentuk bagian – bagian tersebut.
Tumbuhan dalam siklus hidupnya tidak hanya melakukan proses metabolisme yang berupa fotosintesis saja melainkan juga melakukan proses yang sebaliknya yaitu perombakan bahan makanan yang telah dismpan dari proses fotosintesis yang berupa karbohidrat, protein dan lemak mejadi energi yang selanjutnya digunakan untuk proses metabolisme.
Proses respirasi tumbuhan inilah yang membantu tumbuhan untuk melakukan metabolisme sehingga bisa terus tumbuh. Pertumbuhan dari tanaman berlangsung terus selama tanaman memiliki asupan nutrisi yang cukup dan memungkinkan untuk melekukan proses metabolisme. Setiap tanaman pasti melakukan proses respirasi, hal itu terjadi agar tanaman bisa mendapatkan energy untuk melakukan metabolisme bukan hanya berfotosisntesis mulai dari tanaman tingkat rendah sampai tanaman tingkat tinggi.
Dalam proses respirasi tanaman ada yang memerlukan oksigen da nada yang tidak, namun baik yang membutuhkan oksigen atau yang tidak membutuhkan oksigen semuanya menghasilkan karbon dioksida di akhir proses respirasi. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah karbon dioksida yang dikeluarkan banyak mengingat jumlah tanaman yang ada di bumi ini berjumlah tak terhingga. Dan apakah jumlah oksigen di bumi ini tidak akan menipis jika digunakan oleh tanaman untuk berespirasi. Inilah yang akan diamati pada praktikum ini.
1.2        Tujuan
1. Membuktikan bahwa suhu berpengaruh pada proses respirasi.
2. Menghitung volume O2 dan CO2 yang dihasilkan dari proses respirasi.

Labels

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com